Seperti apakah aturan royalty musik dan lagu?

Seperti apakah aturan royalty musik dan lagu? – Belakangan jagat maya dihebohkan dengan konflik yang mengenai mantan vokalis Dewa 19 Once dengan Ahmad Dhani. Keduanya mempermasalahkan imbalan yang sepatutnya diterima oleh pemegang hak cipta karya seni musik ataupun biasa diucap selaku royalti. Lalu, sesungguhnya gimana royalti musik serta lagu?

Bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia( KBBI), royalti ialah duit jasa yang dibayarkan atas benda ataupun produk yang dibuat kepada pihak yang mempunyai hak paten. Dalam UU Nomor. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, royalti didefinisikan selaku imbalan atas pemakaian sesuatu ciptaan ataupun produk apa yang diterima oleh pencipta ataupun owner hak terpaut.

Ketentuan Royalti Musik serta Lagu

Regulasi yang mengendalikan royalti lagu serta musik tertuang dalam UU Nomor. 28 Tahun 2014. Pada Pasal 40 ayat( 1) poin d beleid tersebut dipaparkan kalau lagu serta/ ataupun musik dengan ataupun tanpa bacaan tercantum ciptaan yang dilindungi.

Lebih lanjut, pada Peraturan Pemerintah( PP) Nomor. 56 Tahun 2021 menimpa Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu serta/ ataupun Musik Pasal 3 disebutkan apabila tiap orang bisa memakai lagu ataupun musik secara komersial dalam wujud layanan publik dengan membayar royalti kepada pencipta, pemegang hak cipta, ataupun owner hak terpaut lewat LMKN( Lembaga Manajemen Kolektif Nasional).

Ada pula layanan publik bertabiat komersial sebagaimana Pasal 3 PP Nomor. 56 Tahun 2021 meliputi:

• Bank serta kantor.
• Hotel tercantum kamar serta fasilitasnya.
• Konser musik.
• Lembaga penyiaran radio.
• Lembaga penyiaran tv.
• Moda transportasi, ialah bis, kereta api, kapal laut, serta pesawat hawa.
• Nada tunggu telepon( ringtone).
• Pameran serta bazar.
• Pusat tamasya.
• Restoran, pub, bar, kafe, bistro, kelab malam, serta diskotek.
• Seminar serta konferensi komersial.
• Usaha karaoke.

Baca Juga: 4 tahapan dalam membuat lagu-radioplay

Tarif Royalti Lagu serta Musik

Besaran tarif royalti musik serta lagu termuat dalam Keputusan Menteri( Kepmen) Hukum serta Hak Asasi Manusia( HAM) Nomor. HKI. 2. OT. 03. 01- 02 Tahun 2016. Berikut rincian bayaran yang butuh dibayarkan pengguna karya musik serta lagu secara komersial.

1. Seminar serta Konferensi: Rp 500. 000 per hari( pembayaran minimun setahun sekali).
2. Restoran, Pub, Bar, Kafe, Bistro, Kelab Malam, serta Diskotek: Tiap- tiap Rp 60. 000 per sofa per tahun buat royalti pencipta serta royalti hak terpaut( restoran serta kafe). Tiap- tiap Rp 180. 000 per m persegi per tahun buat royalti pencipta serta royalti hak terpaut( pub, bar, serta bistro). Rp 250. 000 per m persegi per tahun buat royalti pencipta serta Rp 180. 000 per m persegi buat royalti hak terpaut( kelab malam serta diskotek).
3. Nada Tunggu Telepon, Bank, serta Kantor. Rp 100. 000 per sambungan telepon per tahun( nada tunggu telepon). Rp 6. 000 per m persegi tiap tahun( bank serta kantor).
4. Bioskop: Tarif royalti musik di bioskop sebesar Rp 3. 600. 000 per layar per tahun.
5. Pameran serta Bazar Rp 1. 500. 000 per hari.
6. Transportasi Umum. Dikala persiapan terbang, mendarat, serta bergerak di landasan( on ground): jumlah penumpang x tarif indeks( 0, 25% x harga tiket terendah) x durasi musik. Sepanjang terbang: jumlah penumpang x tarif indeks( 0, 25% x harga tiket terendah) x durasi musik sepanjang terbang x persentase tingkatan pemakaian musik( 10%). Bis, kereta api, serta kapal laut: jumlah penumpang x tarif indeks( 0, 25% x harga tiket terendah) x durasi musik sepanjang ekspedisi x persentase tingkatan pemakaian musik( 10%).
7. Konser Musik. Dengan penjualan tiket: hasil kotor penjualan tiket x 2%+ tiket yang digratiskan x 1%. Tarif royalti musik konser free: bayaran penciptaan musik x 2%.

Demikian data seputar ketentuan royalti musik serta lagu beserta tarifnya. Yakinkan buat senantiasa mematuhi peraturan perundang- undangan demi menghargai para seniman yang terdapat di Indonesia. Mudah- mudahan berguna.